Doa Atau Ucapan Saat Kelahiran Bayi

Doa Atau Ucapan Saat Kelahiran Bayi - Kadang saudara kita, atau tetangga, atau teman kita yang baru saja memiliki anak dan kita sering merasa bingung untuk mengucapkan selamat kepada mereka, karena kita tidak tahu ucapan atau do’a untuk kelahiran seoarang bayi itu seperti apa ? Berikut adalah beberapa ucapan atau do’a untuk kelahiran bayi yang bersumber pada Hadits dan Perkataan ulama.Namun sebelum itu mungkin ada diantara anda yang butuh jasa aqiqah murah silahkan hubungi lewat nahranaqiqah.com

Di dalam buku Menyambut si Buah Hati yang ditulis oleh Salim Rasyid
As-Sibli dan Muhammad Khalifah (terbitan Ash-Shaf Media, halaman 30-31),
penulis buku tersebut mengatakan,

“Tidak terdapat satu hadits pun dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam tentang ucapan selamat, dan tidak ada
sesuatu pun kecuali atsar yang diriwayatkan dari para tabi’in.
 
Di antaranya:

Dari Hasan Al-Bashri rahimahullah, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Bagaimana cara saya mengucapkan ucapan selamat (kelahiran)?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah olehmu, 

جَعَلَ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ 
“Ja’alallahu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin” 

Artinya, “Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”
(Atsar ini hasan, dikeluarkan oleh Imam Thabrani).” >>nukilan sampai di sini.

Sebenarnya masih ada atsar lain dari Ayyub As-Sikhtiyani, namun karena
lafazhnya sama, kita cukupkan dengan atsar Hasan Al-Bashri. Untuk
melihat atsar tersebut serta takhrij atsar yang lebih komplit bisa
dilihat di buku terjemahannya.

Kemudian, penulis juga berkata,

“Atsar-atsar seperti ini jauh lebih baik daripada apa yang kami lihat
berupa ucapan yang diada-adakan yang bisa digunakan pada hari ini. Dan
tidak seorang pun di antara ahlul ilmi yang memperbolehkannya. Akan
tetapi bersamaan dengan itu kami tidak melazimkan (membiasakan) memberi
ucapan selamat seperti di atas, layaknya amalan itu disebutkan oleh
sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak juga kami
menjadikannya seperti dzikir-dzikir yang lain yang telah pasti di dalam
as-sunnah. Maka barangsiapa yang mengucapkannya pada suatu kali, tidak
mengapa. Adapun yang tidak mengucapkannya maka tidak ada ruginya.”
>> Sampai di sini nukilan dari buku tersebut.

Selain dari ucapan tersebut, ada ucapan lainnya yang shahih,


بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ
لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ.
وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ: بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ
عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ،
وَأَجْزَلَ ثَوَابَكَ


‘Baarokallohu laka fil mauhuubi laka wa sayakartal Waahib wa balagho asyuddahu wa ruziqta birrohu’.”

“Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang diberikan kepadamu. Kamu
pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta
kamu dikaruniai kebaikannya.”


Sedang orang yang diberi ucapan selamat membalas dengan mengucapkan:

“Baarokallohu laka wa baaroka ‘alaika wa jazaakallohu khoiron wa rozaqokallohu mitslahu aw ajzalallohu tsawaabak.

“Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu.
Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan
kepadamu sepertinya dan melipat gandakan pahalamu.”


[Lihat Al-Adzkar, karya An-Nawawi, hal. 349, dan Shahih Al-Adzkar lin Nawawi, oleh Salim Al-Hilali 2/713